Selasa, 10 Juni 2008

Hormon hCG (Human Chorionic Gonadrofin)



Sinyal yang menjaga agar korpus luteum tetap aktif selama awal kehamilan adalah human chorionic gonadotrophin (hCG), yang disekresikan oleh plasenta yang sedang berkembang. hcG adalah peptida yang secara struktural berhubungan dengan LH dan berikatan pula dengan reseptor LH. Di bawah pengaruh hCG, korpus luteum terus memproduksi progesteron untuk menjaga keutuhan endometrium. Tetapi pada minggu ketujuh tahap perkembangan, plasenta telah mengambil alih produksi progesteron dan korpus luteum sudah tidak dibutuhkan lagi. Sejak saat itu korpus luteum akhirnya berdegenarasi. Produksi hCG oleh plasenta mencapai puncaknya pada bulan ketiga tahap perkembangan, kemudian sedikit-demi sedikit berkurang.

Fungsi kedua dari hCG adalah menstimulasi produksi testosteron dengan mengembangkan testis pada fetus jantan. Testosteron janin dan metabolit dihydrotestosteron (DHT)-nya penting untuk ekspresi karakter jantan dan untuk menurunkan testis ke skrotum sebelum kelahiran.

hCG adalah bahan kimia yang terdeteksi pada saat tes kehamilan. Karena hCG dapat menginduksi ovulasi pada kelinci, beberapa tahun yang lalu urin dari seorang perempuan yang diduga hamil diinjeksikan ke tubuh kelinci. Ovarium kelinci tersebut kemudian diperiksa tanda-tanda ovulasinya. Butuh beberapa hari untuk mendapatkan hasil dari uji ini dan memastikannya pada pasien. Sekarang dengan teknik biokimia modern, para wanita dapat melakukan uji kehamilannya sendiri dalam beberapa menit secara pribadi di rumahnya.

***
Taken from: Silverthorn DU. 1998. Human physiology: an integrated approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. pp: 726.

Picture taken from: http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?title=File:Ovary_corpus_luteum.jpg

Tidak ada komentar: