Tiap kali makan stroberi, saya inget sama Atik. Dia hobi banget makan stroberi. Iya kan Tik? kkk. Suatu sore pasca makan malam, saya mampir ke labnya Aliya, sebelum menuju lab saya sendiri di gedung nomer 6. Lha ternyata Nara Onni juga lagi di sana sama si Bayirma. Lalu, entah bagaimana ceritanya Nara Onni tiba-tiba mengajak kami pergi ke downtown. Saya bilang terus terang, 'I don't have money right now. What will we do in downtown?'
Terus dijawab, 'No problem, just go with me. We will just eye-shopping'. Lalu berangkatlah kami ke downtown naik mobilnya si Onni. Tiba di Rich Mart (nama salah satu supermarket), saya terpesona memandangi stroberi besar-besar. hahaha. Dasar ga punya duit, ya udah cukup terpesona saja. Tak disangka, Onni ternyata membeli stroberi itu dan membawanya ke lab Aliya. Lalu kami makan sama-sama. Alhamdulillaaaah. Stroberi itu harganya 10 ribu won, ato kurang lebih 80 ribu rupiah. Maka nikmat Allah manakah yang kau dustakan?
Cerita lain, suatu saat saya kemalaman di Daegu. Prof menyuruh saya menginap di tempat Sumin Onni. Lah ndilalah, Onni menyiapkan sepiring stroberi untuk kami makan bersama. Taraaaa:
Hehe, makasih Onniyaaa. Trus, ngomong-ngomong tentang Atik, saya diwarisi beberapa handcraftnya Atik oleh Widhi, sebelum dia pulang ke Indonesia. Akhirnya saya bagi-bagikan ke teman sekamar. Sampe sekarang masih mereka pake lho. Dan ternyata mereka paling suka gantungan hape stroberi. Cekidot Atik, handcraft mu udah nyampe Korea nih, hehe.
Begitu kira-kira cerita stroberi dari negeri ginseng. Sampai jumpa lagi^^
KNU Sangju
30 Mei 2012
20.44 WKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar