Senin, 30 Juli 2012

Menikmati Masakan di Loving Hut: 'Aman' dan Sehat

Menjadi mahasiswa di negeri asing memang banyak enaknya. Setidaknya itu menurut pendapat sebagian besar orang. Untuk kami yang menjalaninya, tentu saja bukan hanya bersenang-senang dan segudang pengalaman mengasyikkan lainnya. Banyak pula hambatan dan kesulitan yang kami hadapi selama menempuh masa studi.

Sebagai seorang muslimah seperti saya, hidup di Korea Selatan bukanlah hal yang mulus-mulus saja. Maklum, di negeri yang berpenduduk mayoritas nonmuslim ini, hampir segala macam masakan mengandung babi di dalamnya, baik dalam wujud daging, gelatin, minyak dan sebagainya. Mencari makanan yang halal adalah suatu kesulitan tersendiri.

Bagi sebagian teman yang memiliki uang berlebih, hidup di one room adalah salah satu pilihan tepat. Selain bisa mengatur menu makanan sendiri setiap harinya, mereka juga bisa menjaga makanannya agar terbebas dari bahan yang haram. Eh iya, segala macam daging selain babi, yang tidak disembelih dengan cara Islam, juga haram, lho! Karena itulah, saya yang selama ini tinggal di dormitory kampus seringkali hanya bisa makan nasi dengan kimchi atau pun sayur-mayur lain yang disediakan di cafe dormitory. Mengenaskan, bukan? hehe. Selain itu, untuk mahasiswa yang tinggal di sini tidak diperkenankan membawa peralatan masak, apalagi memasak. Jika petugas dormitory mengetahui hal ini, mahasiswa yang diam-diam memasak itu akan dikeluarkan tanpa ba bi bu.

Nah, seringkali saya ke downtown dengan kawan. Jika kelaparan ketika di downtown, biasanya kami mampir ke Loving Hut. Tahu restoran vegetable ini kan? Cabangnya hampir tersebar di seluruh dunia, di Indonesia pun ada. Nah, di sini disediakan berbagai menu olahan yang serupa daging. Padahal bahan dasarnya semuanya dari tumbuh-tumbuhan. Beberapa biksu Buddha yang notabene tidak makan daging dan telur juga sering saya lihat mampir ke restoran ini.

Di bawah ini saya tampilkan foto-foto terkait dengan restoran ini:
1. Tampak depan.

2. Ini menu favorit saya, yang sebelah kiri namanya 콩까스 (kongkase) atau stik yang terbuat dari kedelai, yang sebelah kanan namanya 불고기 (Bulgogi) atau daging sapi tapi bukan sapi beneran, karena bahan dasarnya juga kedelai.

3. Nah, bagian dalam restoran seperti ini. Dijual juga beberapa makanan ringan dan minuman yang semuanya dari bahan tumbuhan. Ngomong-ngomong, yang di gambar ini bukan saya ya..hehe. Itu salah satu pelajar asing juga yang sedang main ke tempat saya, lalu saya ajak makan di Loving Hut:)

Oh iya, restoran yang saya maksud ini letaknya di kota Sangju Provinsi Gyeongsangbuk, Korea Selatan. Tapi bisa juga ditemukan di kota-kota yang lain. Tentu saja menunya agak bervariasi tergantung restoran itu sendiri. Sebenarnya tulisan ini ingin saya ikutkan lomba menulis yang diadakan oleh komunitas blogger plus indonesia, tapi sayang salah satu ketentuan untuk mengikutsertakan link, tidak bisa saya akses dengan spesifik. Tapi bagaimanapun boleh dicoba ke sini: http://www.streetdirectory.com/worldmap/?l=4&x=127.62425538000&y=35.91789038260 atau kalau mau lebih gampangnya bisa ke sini http://lovinghut.kr/kr/bbs/board.php?bo_table=menu_kr_en&lang=_en ..hehe

Saya tahu informasi lomba ini dara Mba Kiki, bisa main ke blog beliau di sini

Tapi karena tidak memenuhi persyaratan, disebabkan oleh posisi saya sedang di South Korea dan tidak ada pilihan itu di streetdirectory, maka saya menuliskan blog ini dengan ikhlas, tanpa mengharapkan hadiah..hehe.


Selamat berpuasa semuanya, semoga berkah dan diberikan hikmah..aamiin ^^

KNU Sangju
2012-07-30
20.17 KST

2 komentar:

witha berlian mengatakan...

waaah, ada akuuu...karena saking chubbynya, mataku jadi segaris ajah. heuheu

duniacyberwina mengatakan...

kan biar kaya org korea mba ;))