Rabu, 28 November 2012

Insomnia dan Lama Waktu Tidur Sebagai Mediator Hubungan Antara Insiden Depresi dan Hipertensi

Oleh: Gangwisch JE, Malaspina D, Posner K, Babiss LA, Heymsfield SB, Turner JB, Zammit GK, Pickering TG.

Latar Belakang
Depresi telah diketahui dapat digunakan untuk memprediksi insiden hipertensi dan kejadian kelainan kardiovaskuler lainnya dalam studi prospektif. Insomnia dan singkatnya masa tidur, yang merupakan gejala khusus dari depresi juga telah menunjukkan peningkatan resiko hipertensi. Insomnia berasosiasi dengan meningkatnya aktivasi aksis adrenal kelenjar hipotalamus dan singkatnya masa tidur meningkatkan tekanan darah hingga rata-rata 24 jam, yang jika melewati waktu itu dapat mengakibatkan adaptasi struktural, yang secara bertahap mengubah seluruh sistem kardiovaskuler untuk beroperasi pada tekanan equilibrium yang tinggi. Selama ini belum pernah ada penelitian yang membahas tentang insomnia dan lama waktu tidur yang menjembatani kejadian depresi dan hipertensi.

Metode
Kami mengerjakan analisis multivariasi longitudinal (1982-1992) berdasarkan umur, oleh First National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES I) (n = 4.913) menggunakan model ‘Cox proportional hazards’.

Hasil
Subjek paruh baya yang mengidap depresi, 44% lebih sering terdiagnosa hipertensi lebih dari periode lanjut setelah mengontrol kovariat (hazard ratio = 1.44, interval konfidensi 95% 1.15-1.180). Durasi waktu tidur yang sebentar dan insomnia juga secara signifikan berasosiasi dengan kejadian hipertensi. Konsisten dengan insomnia dan durasi waktu tidur sebagai mediator hubungan antara depresi dengan kejadian hipertensi, masuknya variabel ini dalam model multivariat lumayan dilemahkan asosiasinya (hazard ratio = 1.27, interval konfidensi 95% 1.00-1.61). Depresi, lamanya tidur dan insomnia tidak berasosiasi secara signifikan dengan kejadian hipertensi pada subjek orang tua.

Kesimpulan
Hasil ini menyarankan hipotesis bahwa perbaikan masalah tidur pada subjek paruh baya yang menderita depresi dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi dan komplikasi pada pembuluh darah dan jantung.


Catatan Saya
Atur waktu tidur, jangan sampai insomnia. Meskipun hari ini kita pengidap tekanan darah rendah, bukan berarti kita bebas dari hipertensi. Kualitas tidur sangat berpengaruh pada kesehatan kardiovaskuler dan jantung serta mempengaruhi efektivitas kita saat bekerja keesokan harinya.

Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19893498

Tidak ada komentar: