Selasa, 10 Maret 2015

Tali Putri, Si Putri Parasit dari Eropa

Tali Putri berasal dari genus Cuscuta, famili Convolvulaceae. Banyak sekali spesies dari genus ini. Karena siklus kehidupannya yang tidak menarik dan cenderung merugikan (parasit-obligat), Tali Putri jarang dibahas di buku-buku bacaan kuliah. Berikut pembahasan mengenai spesies Cuscuta epithymum, salah satu anggota dari genus ini. Pembahasan ini diterjemahkan secara bebas dari laman http://climbers.lsa.umich.edu/?p=223.

Nama: Cuscuta epithymum Murray

Famili:
Convolvulaceae, keluarga bunga morning glory. Beberapa ilmuan menganggapnya sebagai anggota genus Cuscuta yang membentuk famili lain, yaitu Cuscutaceae.

Nama Umum: Clover Dodder, Lesser Clover Dodder, Lesser Dodder, Thyme Dodder. Nama umum untuk genus Cuscuta adalah Dodder, Love Vine, Angel’s Hair, Tangle Gut, Strangle Vine, Devil’s Gut, Witches’ Shoelaces.



Asal Kata: Dalam Bahasa Latin, Cuscuta berarti Dodder (gemetar). Tetapi, Cuscuta diperkirakan oleh beberapa orang memiliki asal kata Arab: “Kushkut.” Julukan tertentu menunjukkan tanaman yang menjadi tempat tumbuhnya Tali Putri: Thyme (timi). Prefiks Bahasa Yunani “epi“ berarti di atas, dan “thymum” adalah Bahasa Latin untuk thyme.

Sinonim : Cuscuta epithymum Sievers ex Ledeb., Cuscuta epithymum Webb & Berthel., Cuscuta epithymum Thuill.,Cuscuta epithymum Bové ex Choisy

Bentuk yang mudah dikenali:
¬ Tidak berdaun, tanaman parasit merambat yang berwarna kemerahan hingga ungu, biasanya ditemukan berserabut di atas inangnya.
¬ Bunganya kecil berwarnya putih hingga merah muda, bahkan kemerahan.
¬ Herbaseus biasanya hidup kurang dari setahun (annual).
¬ Bijinya sangat kecil dan kasar, berwarna abu-abu kusam atau coklat mengkilat.

Tinggi tanaman: Telah dilaporkan bahwa batang dari sebuah tanaman Tali Putri dapat mencapai panjang 804,7 meter jika inangnya cukup besar.

Subspesies/varietas yang diketahui:
C. epithymum var. alba (J. Presl & C. Presl) Trab.
C. epithymum var. angustissima (Engelm.) Yunck.
C. epithymum var. kotschyi (Des Moul.) Engelm.
C. epithymum var. macranthera (Held. & Sartoni) Engelm.
C. epithymum var. obtusata Engelm.
C. epithymum var. rubella (Engelm.) Trab.
C. epithymum var. sagittanthera Engelm.
C. epithymum var. scabrella Engelm.
C. epithymum var. vulgaris Engelm

Yang sering membingungkan: C. epithymum dapat keliru dengan spesies lain dalam genus Cuscuta. Sembilan spesies Cuscuta lain terdapat di Michigan. Di dunia, C. epithymumis seringkali tertukar dengan Cuscuta europea and Cuscuta epilinum, yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Dapat juga keliru dengan morning glory (Ipomoea), khususnya spesies yang kecil-bertangkai.

Habitat: C. epithymum paling umum tumbuh pada timi (Thyme), tetapi mungkin juga menjadi parasit pada tanaman lain, seperti alfalfa. C. epithymum paling sering ditemukan dalam areal pertanian di seluruh daerah iklim sedang dan hangat di dunia. Tetapi, telah dilaporkan juga bahwa tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis seperti Fiji and Tahiti. C. epithymum hidup di seluruh dunia dan banyak habitat. Suhu optimal germinasinya di dalam greenhouse adalah 15º C. di bawah kondisi optimal, spesies ini dapat bertahan hidup ketika musim dingin.

Distribusi Geografis di Michigan: C. epithymum didokumentasikan dari Oceana, Calhoun, Hillsdale, Washtenaw, Macomb, dan St. Clair.

Distribusi Elevasional yang Diketahui: Di pegunungan di Perancis, C. epithymum ditemukan hidup di ketinggian 2000m.


Distribusi Geografis Lengkap: Merupakan tanaman asli dari Eropa, Cuscuta epithymum sekarang dapat ditemukan di seluruh dunia. Di Amerika Utara, tanaman ini ditemukan di USA (CA, CT, IA, KY, MA, MD, ME, MI, MO, MT, ND, NE, NJ, NM, NV, NY, OH, OR, PA, RI, SD, VA,VT,WA,WV,WY) dan Kanada (BC, NB, ON). Cuscuta epithymum diketahui sebagai tanaman yang merajalela–khususnya pada legum, di Eropa dan di seluruh dunia. Tanaman ini telah menyebar ke seluruh dunia, dibawa oleh aktivitas perdagangan biji.

Parasitisme: Parasitisme pada tanaman adalah tipe hubungan simbiosis dimana tanaman memperoleh nutrisi langsung dari tanaman lain. Meskipun tanaman parasit umumnya diketahui tidak memiliki klorofil, beberapa spesies memiliki organ berwarna hijau, membuat mereka autotrof sebagian. Kaitan fisik antara parasit dan inang disebut sebagai ‘haustorium’ dan seringkali menciptakan perlekatan ‘xilem-ke-xilem’. Inang parasit bisa beragam, mulai dari tanaman mikoriza hingga rumput dan tanaman berkayu. Parasit seringkali membuka atau sedikit membuka celah stomatanya, yang memungkinkan terjadinya transpirasi untuk tujuan mengekstraksi nutrisi dari inang. Tanaman parasit dapat juga hemiparasit, maksudnya tanaman tersebut juga melakukan fotosintesis dan dapat bertahan hidup sendiri, atau holoparasit, yang berarti tidak bisa berfotosintesis dan tergantung seluruhnya pada inang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Biasanya tanaman holoparasit tidak memiliki kloroplas.

Deskripsi Bagian Vegetatif: Selama perkecambahan, kecambahnya, masing-masing dengan akar jangkar kecil, mulai aktif membengkok mengelilingi lingkaran, untuk mencari inang. Sekali kecambah menemukan inang, kecambah itu melekat dan memulai untuk membentuk haustoria. Setelah menemukan inang, akar jangkar mati. Diameter batang Cuscuta epithymum kurang 0.4mm dan beragam warnanya mulai merah hingga ungu gelap. Daun yang sangat kecil mungkin muncul, tetapi tidak berfungsi. Cuscuta epithymum adalah tanaman holoparasit dan tidak melakukan fotosintesis.

Mekanisme Memanjat: Batang Cuscuta epithymum membelit menggunakan batangnya dengan orientasi kanan. Meskipun informasi spesifik mengenai mekanisme pemanjatan Cuscuta epithymum tidak ditemukan, informasi berikut menyinggung genus Cuscuta secara umum. Spesies Cuscuta memanfaatkan dua tipe melingkar: satu dimana lingkarannya erat dengan banyak haustorium, dan yang satu lagi dimana lingkarannya longgar dengan sedikit haustorium. Kedua tipe tersebut mungkin ada pada satu individu tanaman. telah diamati bahwa batang Cuscuta jarang membelit lebih dari 3 kali mengelilingi cabang inang tunggal.


Deskripsi bunga: Bunga kecilnya melekat erat, tidak bebas, tingginya 2-3 mm dari dasar ke sinus korolanya, warnanya putih sampai merah muda dan tersusun dalam tandan. Kaliksnya lebih pendek atau sama dengan tabung korola, lobus korolanya berbentuk triangularis dan runcing. Lima stamennya lebih pendek daripada lobus korola, dengan filamen yang lebih panjang daripada anternya. Bakal buahnya bundar, stigmanya berbentuk oblong, stilus dan stigmanya dua kali lebih panjang dari bakal buahnya.

Waktu Berbunga: Pertengahan Juli hingga Akhir September.

Polinator:
Cuscuta epithymum mampu melakukan polinasi sendiri ataupun polinasi silang. Banyak spesies insekta yang berbeda dapat berkontribusi dalam polinasi. Suatu penelitian menunjukkan bahwa semut adalah salah satu pollinator utama, sedangkan penelitian yang lain menyatakan bahwa lebah, kupu-kupu, tawon dan insekta yang lain, secara kolektif dari 8 famili, ikut serta dalam proses polinasi ini.

Tipe Buah dan Deskripsi: buahnya bundar, kapsulnya circumscissile (pecah sepanjang garis melintangnya, sehingga ujungnya terpisah seperti penutup), ditutupi oleh korola yang layu. Buahnya biasanya mengandung 4 biji.


Deskripsi Biji:
Bijinya sangat kecil, kira-kira panjangnya 1 mm. Bentuknya kasar, bersiku dan bulat telur pipih. Hilumnya pendek, oblong dan melintang. Bentuk bijinya tergantung pada berapa banyak biji yang berkembang bersama, karena biji-bijinya berkembang berdampingan di dalam bakal buah. Satu tanaman Cuscuta epithymum dilaporkan dapat memproduksi 16.000 biji.

Persebaran Biji:
Genus Cuscuta pada umumnya digambarkan sebagai tanaman yang tidak beraturan dalam hal pemencaran biji. Tetapi, perkecambahan biji pada sebagian besar tanaman parasit membutuhkan sinyal dari inang yang cocok; sehingga persebaran biji spesies Cuscuta yang sukses seharusnya memastikan kedekatannya dengan inang yang diinginkan.

Perbedaan dengan Spesies yang Lain:
Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta europea dengan batangnya yang keunguan dan stamennya yang tidak bebas dan fakta bahwa C. europea tidak tumbuh di Michigan. Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta epilinum dengan warna bunganya yang merah muda hingga merah, lobus kaliks yang berbentuk triangular, lobus korola yang tersebar dan termasuk stamen. Meskipun Cuscuta epithymum dapat keliru dengan beberapa spesies batang kecil seperti Ipomoea dan Fallopia, penting untuk dicatat bahwa bunga C. epithymum sangat kecil, sedangkan bunga spesies Ipomoea besar dan bentuknya seperti lonceng. Selain itu, satu sifat yang paling penting dari C. epithymum adalah bahwa spesies ini hanya memiliki daun yang sangat kecil, seperti sisik, dan tidak berfungsi. Sedangkan Ipomoea and Fallopia memiliki daun yang berfungsi dan ukurannya jauh lebih besar.

Anggota Famili Lain yang Tumbuh di Michigan : Calystegia, Convolvulus, Cuscuta dan Ipomoea.

Penggunaan dalam Bidang Etnobotani: Pada abad pertengahan, penggunaan Tali Putri dalam bidang kesehatan dipercaya ditentukan oleh inangnya. C. epithymum seringkali tumbuh di tanaman Timi. Sehingga, karena Timi dianggap – secara figural, bukan secara harfiah – sebuah tanaman yang panas dan kering, dipercaya bahwa C. epithymum adalah obat karena karakternya yang hangat. Selain itu juga dipercaya bahwa ketika ditanam dan dicampur dengan darah anjing atau tanaman lain, C. epithymum dapat membantu seseorang terjaga dari pengaruh roh jahat.

Informasi Filogenetik: Convolvulaceae diletakkan di dalam ordo Solanales. Solanales dan Lamiales adalah sebuah kelompok monofiletik dalam kladus Asterid 1. Di antara Convolvulaceae, ada 3-4 subfamili yang berbeda. Cuscuta termasuk dalam subfamili Convolvuloideae.

Kutipan Menarik atau Fakta Menarik yang Tidak Disebutkan di Atas: Cuscuta memperoleh nama umum “love vine” karena suku asli Amerika, Pawnee, percaya bahwa untuk urusan memilih jodoh, seorang gadis akan memetik bagian dari tanaman tersebut dan membuangnya ke belakang sambil memikirkan seseorang. Jika keesokan harinya tanaman parasit ini dapat menyambungkan dirinya sendiri, itulah tanda bahwa seseorang tersebut akan menjadi pelamar yang baik. Mungkin sama dengan“He loves me, he loves me not” dalam kultur barat.

***


Tidak ada komentar: