PMSG pertama kali ditemukan pada tahun 1930 oleh Cole dan Hart. Cort dan Hart menemukan bahwa pada darah kuda antara hari ke-40 sampai hari ke-140 dari masa kebuntingan mengandung hormon gonadotrofik dalam jumlah besar. Tidak seperti hormon yang terdapat pada wanita hamil, yang di bentuk oleh jaringan plasenta, maka gonadrofin kuda bunting diduga dibentuk oleh mangkuk-mangkuk endometrium uterus yang sedang bunting. Dan bila gonadotrofin ditemukan dalam air seni manusia dalam konsentrasi yang tinggi, maka PMSG ini hampir seluruhnya ditemukan dalam darah. PMSG tetap berada dalam aliran darah, tidak hanya pada kuda betina yang sedang bunting, tetapi juga pada hewan-hewan yang disuntik dengan PMSG (Nalbandov, 1990).
PMSG merupakan alat yang berguna untuk penelitian endokrin. Secara komersial hormon ini mudah didapatkan, Hormon ini dapat disediakan dengan kondisi laboratorium yang biasa, yaitu dengan mengambil darah kuda betina pada tahap kebuntingan yang tepat. Hormon ini mudah distandarisasi, suatu kulitas yang sangat berharga untuk tujuan pengobatan atau penelitian. Hormon ini terutama menyebabkan pertumbuhan folikel apabila diberikan secara subkutan, dan menyebabkan ovulasi apabila disuntikan secara subkutan yang kemudian diikuti dengan suntikan intravena. Karena hormon ini memiliki aktivitas FSH yang tinggi, maka seringkali mengakibatkan siste dan bukan folikel, terutama bila dosisnya besar dan suntikannya diperpanjang (Nalbandov, 1990).
Suntikan hormon PMSG segera sebelum partus menyebabkan pertumbuhan yang mencolok, ovulasi dan bahkan pembentukan sistem yang menunjukkan ovarium mampu mengadakan tanggapan terhadap stimulasi hormon.
Sumber:Nalbandov, A.V. 1990. Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas. UI Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar