Minggu, 01 Februari 2015
Menjaga Kemurnian Varietas Tomat
Jika beberapa varietas tomat ditanam berdekatan, polen dari varietas yang satu akan membuahi bakal buah dari varietas yang lain dan menyebabkan terbentuknya beberapa atau semua biji hibrid di dalam buah itu. Hal ini biasanya disebut dengan kawin silang. Ketika terjadi kawin silang, buah akan terlihat normal pada saat itu, tetapi bijinya, yang membawa gen dari setiap parental, akan menghasilkan biji yang membawa gen dari setiap parental dan memproduksi keturunan yang beragam pada generasi selanjutnya.
Kata ‘pollinator‘ biasanya digunakan untuk menggambarkan cara polen untuk dapat ditransfer dari bunga yang satu ke bunga dari varietas tanaman yang lain. Pollinator dapat meliputi angin, serangga, getaran mekanik dari bunga yang mekar, dsb. Sehingga pollination menggambarkan transfer polen di antara varietas, yang pada umumnya disebut cross-pollination (kawin silang).
Kata pollenize biasanya digunakan untuk menggambarkan polen dari suatu bunga yang membuahi bunga itu sendiri, sehingga proses ini disebut dengan pollenization, untuk membedakannya dari pollination, yaitu transfer pollen diantara bunga-bunga yang berbeda varietas.
Jika Anda tidak tertarik dalam penyimpanan biji, sebetulnya Anda dapat menghindari kawin silang. Varietas tomat akan menghasilkan buah yang konsisten dengan varietas yang ditanam. Tetapi ingatlah bahwa persilangan pada saat itu akan mempengaruhi biji di dalam buahnya, bukan rasa buah atau strukturnya.
Jika Anda mengusahakan untuk menyimpan biji dan menjaga sebuah varietas murni tanaman tomat, beberapa usaha harus dilakukan untuk menghindari kawin silang. Keseriusan usaha Anda akan tergantung pada pentingnya varietas dan maksud penggunaannya. Jika varietasnya khas dan tersedia secara luas, atau dimaksudkan untuk digunakan di rumah, Anda dapat melakukan kawin silang sebagai sesuatu alternatif yang menarik. Tetapi jika varieras tersebut langka atau dimaksudkan untuk kepentingan distribusi dan merupakan sesuatu yang spesifik, maka kawin silang harus dihindari.
Ingatlah bahwa jika varietas langka dikawin-silangkan, varietas itu akan hilang selamanya. Tidak ada jalan untuk membalik perkawinan tersebut.
Rincian Reproduksi Tomat
Bunga tomat adalah bunga sempurna, yang berarti bahwa bunga tersebut memiliki organ reproduksi jantan dan betina. Keduanya dapat melakukan pollenization tanpa bantuan insekta maupun polen dari bunga yang lain.
Tomat adalah tanaman inbreeding (kawin dengan kerabatnya), tetapi tidak mengalami penurunan kualitas pada generasi selanjutnya. Meskipun tidak direkomendasikan, varietas tomat dapat dipelihara dengan menyimpan bijinya dari satu tanaman tertentu.
Beberapa varietas tomat memiliki stigma yang posisinya berada di luar konus anter dan sangat rentan terhadap polen asing. Varietas modern pada umumnya memiliki stilus yang lebih pendek sehingga dapat melakukan pollenization. Panjang stilus secara genetik telah ditentukan tetapi dapat saja bervariasi tergantung pada kondisi lingkungannya.
Seringkali bunga tomat melakukan pembuahan karena dikunjungi oleh insekta. Hal ini berarti bahwa mungkin saja untuk memperoleh biji yang murni, bahkan ketika varietas tomat lain ada di sekitarnya. Di bawah kondisi normal, sebagian besar tomat memiliki kecepatan kawin silang alami kira-kira 2-5%. Pada kondisi yang sama, dapat juga frekuensinya lebih tinggi sampai 50%. Kejadiannya tergantung pada tipe insekta yang aktif pada area itu, keberadaan dan tipe tanaman yang ditanam bersama-sama, angin, struktur bunga dan waktu bunga tersebut mekar.
Bakal buah tomat yag terletak di dasar bunganya memiliki banyak bakal biji. Bakal biji ini dapat difertilisasi oleh polen dari bunga itu atau dari varietas lain, jika ada bakal biji yang belum difertilisasi. Bakal biji yang telah difertilisasi akan menjadi biji di dalam buahnya, sehingga sebuah buah tomat dapat memiliki biji yang murni dan bisa juga tidak.
Untuk memelihara kemurnian varietas, petani harus mencegah masuknya polen dari varietas lain. Ada tiga teknik dasar untuk mencegah kawin silang: (1) menjaga bunganya dengan barier fisik, (2) menanam tanaman pada satu waktu ketika tanaman tomat yang lain tidak mekar atau tanpa keberadaan insekta, dan (3) memelihara jarak di antara varietas.
Menggunakan Barier Fisik untuk Mencegah Polinasi
Jika Anda ingin meyakinkan diri bahwa biji tomat Anda murni, maka Anda harus menyediakan barier fisik untuk mencegah polen asing masuk. Teknik ini adalah yang paling sering digunakan oleh petani, disebut dengan ‘bagging’ (mengantungi). Teknik ini sangat sederhana tetapi juga terbatas terkait dengan produksi benih.
Untuk ‘mengantungi’ sebuah tomat, berarti bahwa menutupi bunga yang sebelumnya terbuka. Beberapa bahan dapat digunakan. Beberapa menggunakan kantung plastik, kasa, nilon, dan sebagainya. Tergantung pada ukuran kantung yang digunakan, kantung itu harus dipantau dan dibuang setelah proses pollenization sehingga buah tomat dapat tumbuh sampai ukuran maksimalnya tanpa ada penghalang. Setelah membuang kantung, tandai buahnya dengan benang atau tali untuk mengidentifikasi ketika buah itu telah sampai pada keadaan yang cukup dewasa untuk menyimpan biji.
Adalah hal yang sulit untuk mengumpulkan biji dalam jumlah yang besar dengan cara mengantungi. Buah tidak selalu terbentuk di dalam kantung. Suhu yang tinggi dan kurangnya perpindahan mekanik dapat menghalangi pollenization. Kurangnya perpindahan mekanik dapat dengan mudah dibenahi dengan menggoncang tiang penopang kantung.
Jika Anda cukup serius dan ingin menghasilkan biji dalam jumlah yang besar yang murni 100%, Anda dapat membangun kurungan isolasi sebesar yang diperlukan untuk menampung jumlah tanaman.
Mengatur Waktu Pembungaan untuk Menghalangi Kawin Silang
Jika Anda dapat menumbuhkan tanaman pada awal atau akhir musim, bunga tomat akan terlindungi dari perkawinan silang, biji yang murni dapat disimpan tanpa usaha yang khusus. Tetapi cara ini membutuhkan perencanaan yang matang dan tanamlah hanya satu varietas untuk memastikan terjadinya pollenization.
Selain pengaturan waktu berbunga, Anda juga dapat memperoleh manfaat dari penyimpanan buah berdasarkan pada populasi dari insekta yang berperan dalam polinasi. Untuk melakukan teknik ini diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai insekta lokal di daerah Anda.
Mengatur Jarak Tanam untuk Menghalangi Kawin Silang
Aturan umumnya adalah semakin jauh Anda memisahkan suatu varietas dari varietas yang lain, semakin kecil kemungkinan terjadinya kawin silang. Para ahli tidak setuju bahwa jarak yang jauh memang diperlukan. Untuk sebagian besar petani yang memiliki lahan terbatas, pengaturan jarak bukanlah langkah yang efektif. Isolasi yang tidak memadai dari musim ke musim akan menyebabkan beberapa kejadian kawin silang alami dan bisa menghasilkan perubahan yang tidak diinginkan pada karakter varietas.
Tidak ada aturan yang sulit dan cepat untuk diikuti dalam melakukan isolasi. Jika Anda berpengetahuan tentang insekta lokal yang berperan dalam polinasi, Anda dapat mendesain sistem yang akan mengurangi kejadian kawin silang alami. Jika Anda tidak punya pengetahuan itu, pedoman berikut mungkin berguna.
Umumnya varietas tomat harus diisolasi setinggi 6-7,5 meter, dan diantaranya harus ada tanaman yang memproduksi pollen. Kegunaan dari penanaman tumpang sari ini adalah untuk mengalihkan insekta menjauh dari tomat. Jumlah kejadian kawin silang akan tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Metode pertanian organik pada umumnya menghasilkan lebih banyak insekta polinator daripada area dimana pestisida digunakan secara ekstensif.
Untuk mempertahankan 100% kemurnian biji dengan isolasi jarak, pemisahan yang jauh sangat diperlukan, mungkin 400 meter atau lebih. Tetapi keadaan ini sulit untuk dilakukan. Jika Anda mengandalkan jarak isolasi, akan sangat baik untuk menumbuhkan beberapa tanaman dengan varietas yang sama pada satu baris, dan memanen buah dari tanaman yang lebih dalam.
Sumber: http://faq.gardenweb.com/faq/lists/tomato/2005025852004159.html
Sumber gambar:
1. http://sarahskitchengardens.com/tomato-seed-purity/
2. http://www.bbcgoodfood.com/glossary/tomato
Label:
agriculture,
biological control,
biology,
gardening,
hortikultura,
tomato
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar