In my childhood, as a villager, I lived my life mostly playing within the trees, shrubs and vines. My home is next to the paddy fields. That is why some wild vines and shrubs are very familiar to me, such as wild passiflora and physalis. Beside of that, my parents once had a huge yard. Various kind of mango trees were planted there. There were also jackfruit, jambu, papaya, guava tree, etc. One time, my parents planted other kind of fruiting tree such as rambutan or avocado. But because of some problems in the soil, these kind of trees never bear a fruit. So they were just cut down.
What I want to say is I feel like I know almost all of fruiting trees (at least my knowledge is better than others who live in the city). But, hello, I was wrong. I visitied Banjarbaru about 2 weeks ago and found two kind of fruits that really new for me. They called them buah kecapi (wild mangosteen) and buah mentega (velvet apple). I just felt very curious why I did not even know about these fruits!
Then I remember that one of my office colleagues told me that in his hometown, many teenagers (todays generation) did not have knowledge about local fruits anymore because people just cut them down for the logs. These kind of fruiting trees usually have unfavorable characteristics. Thus, not many people want to eat these fruits anymore. For example, in the case of buah kecapi, it tastes sour and sweet (a little bit), also the flesh stick to the seed, so we almost can not enjoy the flesh. That is why people do not sell and distribute it anymore around the country. As the result, todays generation never know that this fruit is exist.
As I remember my childhood memories and also from the information from my friends on facebook (I made a survey about unpopular fruits on facebook), there are several fruiting trees that also already abandoned because of their unfavorable traits.
1. Juwet (Synzygium cumini)
2. Cerme (Phyllantus acidus)
3. Kepundung (Baccaurea sp.)
4. Jambu mawar (Syzygium jambos)
5. Kepel (Stelechocarpus burahol)
6. many more (still searching… :D)
So, why is it matter to me? Well, as an Indonesian, I think it is very important for me to respect indigenous fruiting trees, by study them and preserve their existence in Indonesia. Our responsibility today is how to make them popular among those imported fruits. Moreover, it is also our responsibility to make the local farmers prefer to plant indigenous fruits. The question is how to change their unfavorable characteristics? It seems very difficult, but at least, by knowing them, later we have willingness to solve these problems.
Tampilkan postingan dengan label agriculture. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agriculture. Tampilkan semua postingan
Rabu, 28 Oktober 2015
Selasa, 10 Maret 2015
Tali Putri, Si Putri Parasit dari Eropa
Tali Putri berasal dari genus Cuscuta, famili Convolvulaceae. Banyak sekali spesies dari genus ini. Karena siklus kehidupannya yang tidak menarik dan cenderung merugikan (parasit-obligat), Tali Putri jarang dibahas di buku-buku bacaan kuliah. Berikut pembahasan mengenai spesies Cuscuta epithymum, salah satu anggota dari genus ini. Pembahasan ini diterjemahkan secara bebas dari laman http://climbers.lsa.umich.edu/?p=223.
Nama: Cuscuta epithymum Murray
Famili: Convolvulaceae, keluarga bunga morning glory. Beberapa ilmuan menganggapnya sebagai anggota genus Cuscuta yang membentuk famili lain, yaitu Cuscutaceae.
Nama Umum: Clover Dodder, Lesser Clover Dodder, Lesser Dodder, Thyme Dodder. Nama umum untuk genus Cuscuta adalah Dodder, Love Vine, Angel’s Hair, Tangle Gut, Strangle Vine, Devil’s Gut, Witches’ Shoelaces.

Asal Kata: Dalam Bahasa Latin, Cuscuta berarti Dodder (gemetar). Tetapi, Cuscuta diperkirakan oleh beberapa orang memiliki asal kata Arab: “Kushkut.” Julukan tertentu menunjukkan tanaman yang menjadi tempat tumbuhnya Tali Putri: Thyme (timi). Prefiks Bahasa Yunani “epi“ berarti di atas, dan “thymum” adalah Bahasa Latin untuk thyme.
Sinonim : Cuscuta epithymum Sievers ex Ledeb., Cuscuta epithymum Webb & Berthel., Cuscuta epithymum Thuill.,Cuscuta epithymum Bové ex Choisy
Bentuk yang mudah dikenali:
¬ Tidak berdaun, tanaman parasit merambat yang berwarna kemerahan hingga ungu, biasanya ditemukan berserabut di atas inangnya.
¬ Bunganya kecil berwarnya putih hingga merah muda, bahkan kemerahan.
¬ Herbaseus biasanya hidup kurang dari setahun (annual).
¬ Bijinya sangat kecil dan kasar, berwarna abu-abu kusam atau coklat mengkilat.
Tinggi tanaman: Telah dilaporkan bahwa batang dari sebuah tanaman Tali Putri dapat mencapai panjang 804,7 meter jika inangnya cukup besar.
Subspesies/varietas yang diketahui:
C. epithymum var. alba (J. Presl & C. Presl) Trab.
C. epithymum var. angustissima (Engelm.) Yunck.
C. epithymum var. kotschyi (Des Moul.) Engelm.
C. epithymum var. macranthera (Held. & Sartoni) Engelm.
C. epithymum var. obtusata Engelm.
C. epithymum var. rubella (Engelm.) Trab.
C. epithymum var. sagittanthera Engelm.
C. epithymum var. scabrella Engelm.
C. epithymum var. vulgaris Engelm
Yang sering membingungkan: C. epithymum dapat keliru dengan spesies lain dalam genus Cuscuta. Sembilan spesies Cuscuta lain terdapat di Michigan. Di dunia, C. epithymumis seringkali tertukar dengan Cuscuta europea and Cuscuta epilinum, yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Dapat juga keliru dengan morning glory (Ipomoea), khususnya spesies yang kecil-bertangkai.
Habitat: C. epithymum paling umum tumbuh pada timi (Thyme), tetapi mungkin juga menjadi parasit pada tanaman lain, seperti alfalfa. C. epithymum paling sering ditemukan dalam areal pertanian di seluruh daerah iklim sedang dan hangat di dunia. Tetapi, telah dilaporkan juga bahwa tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis seperti Fiji and Tahiti. C. epithymum hidup di seluruh dunia dan banyak habitat. Suhu optimal germinasinya di dalam greenhouse adalah 15º C. di bawah kondisi optimal, spesies ini dapat bertahan hidup ketika musim dingin.
Distribusi Geografis di Michigan: C. epithymum didokumentasikan dari Oceana, Calhoun, Hillsdale, Washtenaw, Macomb, dan St. Clair.
Distribusi Elevasional yang Diketahui: Di pegunungan di Perancis, C. epithymum ditemukan hidup di ketinggian 2000m.
Distribusi Geografis Lengkap: Merupakan tanaman asli dari Eropa, Cuscuta epithymum sekarang dapat ditemukan di seluruh dunia. Di Amerika Utara, tanaman ini ditemukan di USA (CA, CT, IA, KY, MA, MD, ME, MI, MO, MT, ND, NE, NJ, NM, NV, NY, OH, OR, PA, RI, SD, VA,VT,WA,WV,WY) dan Kanada (BC, NB, ON). Cuscuta epithymum diketahui sebagai tanaman yang merajalela–khususnya pada legum, di Eropa dan di seluruh dunia. Tanaman ini telah menyebar ke seluruh dunia, dibawa oleh aktivitas perdagangan biji.
Parasitisme: Parasitisme pada tanaman adalah tipe hubungan simbiosis dimana tanaman memperoleh nutrisi langsung dari tanaman lain. Meskipun tanaman parasit umumnya diketahui tidak memiliki klorofil, beberapa spesies memiliki organ berwarna hijau, membuat mereka autotrof sebagian. Kaitan fisik antara parasit dan inang disebut sebagai ‘haustorium’ dan seringkali menciptakan perlekatan ‘xilem-ke-xilem’. Inang parasit bisa beragam, mulai dari tanaman mikoriza hingga rumput dan tanaman berkayu. Parasit seringkali membuka atau sedikit membuka celah stomatanya, yang memungkinkan terjadinya transpirasi untuk tujuan mengekstraksi nutrisi dari inang. Tanaman parasit dapat juga hemiparasit, maksudnya tanaman tersebut juga melakukan fotosintesis dan dapat bertahan hidup sendiri, atau holoparasit, yang berarti tidak bisa berfotosintesis dan tergantung seluruhnya pada inang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Biasanya tanaman holoparasit tidak memiliki kloroplas.
Deskripsi Bagian Vegetatif: Selama perkecambahan, kecambahnya, masing-masing dengan akar jangkar kecil, mulai aktif membengkok mengelilingi lingkaran, untuk mencari inang. Sekali kecambah menemukan inang, kecambah itu melekat dan memulai untuk membentuk haustoria. Setelah menemukan inang, akar jangkar mati. Diameter batang Cuscuta epithymum kurang 0.4mm dan beragam warnanya mulai merah hingga ungu gelap. Daun yang sangat kecil mungkin muncul, tetapi tidak berfungsi. Cuscuta epithymum adalah tanaman holoparasit dan tidak melakukan fotosintesis.
Mekanisme Memanjat: Batang Cuscuta epithymum membelit menggunakan batangnya dengan orientasi kanan. Meskipun informasi spesifik mengenai mekanisme pemanjatan Cuscuta epithymum tidak ditemukan, informasi berikut menyinggung genus Cuscuta secara umum. Spesies Cuscuta memanfaatkan dua tipe melingkar: satu dimana lingkarannya erat dengan banyak haustorium, dan yang satu lagi dimana lingkarannya longgar dengan sedikit haustorium. Kedua tipe tersebut mungkin ada pada satu individu tanaman. telah diamati bahwa batang Cuscuta jarang membelit lebih dari 3 kali mengelilingi cabang inang tunggal.
Deskripsi bunga: Bunga kecilnya melekat erat, tidak bebas, tingginya 2-3 mm dari dasar ke sinus korolanya, warnanya putih sampai merah muda dan tersusun dalam tandan. Kaliksnya lebih pendek atau sama dengan tabung korola, lobus korolanya berbentuk triangularis dan runcing. Lima stamennya lebih pendek daripada lobus korola, dengan filamen yang lebih panjang daripada anternya. Bakal buahnya bundar, stigmanya berbentuk oblong, stilus dan stigmanya dua kali lebih panjang dari bakal buahnya.
Waktu Berbunga: Pertengahan Juli hingga Akhir September.
Polinator: Cuscuta epithymum mampu melakukan polinasi sendiri ataupun polinasi silang. Banyak spesies insekta yang berbeda dapat berkontribusi dalam polinasi. Suatu penelitian menunjukkan bahwa semut adalah salah satu pollinator utama, sedangkan penelitian yang lain menyatakan bahwa lebah, kupu-kupu, tawon dan insekta yang lain, secara kolektif dari 8 famili, ikut serta dalam proses polinasi ini.
Tipe Buah dan Deskripsi: buahnya bundar, kapsulnya circumscissile (pecah sepanjang garis melintangnya, sehingga ujungnya terpisah seperti penutup), ditutupi oleh korola yang layu. Buahnya biasanya mengandung 4 biji.
Deskripsi Biji: Bijinya sangat kecil, kira-kira panjangnya 1 mm. Bentuknya kasar, bersiku dan bulat telur pipih. Hilumnya pendek, oblong dan melintang. Bentuk bijinya tergantung pada berapa banyak biji yang berkembang bersama, karena biji-bijinya berkembang berdampingan di dalam bakal buah. Satu tanaman Cuscuta epithymum dilaporkan dapat memproduksi 16.000 biji.
Persebaran Biji: Genus Cuscuta pada umumnya digambarkan sebagai tanaman yang tidak beraturan dalam hal pemencaran biji. Tetapi, perkecambahan biji pada sebagian besar tanaman parasit membutuhkan sinyal dari inang yang cocok; sehingga persebaran biji spesies Cuscuta yang sukses seharusnya memastikan kedekatannya dengan inang yang diinginkan.
Perbedaan dengan Spesies yang Lain: Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta europea dengan batangnya yang keunguan dan stamennya yang tidak bebas dan fakta bahwa C. europea tidak tumbuh di Michigan. Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta epilinum dengan warna bunganya yang merah muda hingga merah, lobus kaliks yang berbentuk triangular, lobus korola yang tersebar dan termasuk stamen. Meskipun Cuscuta epithymum dapat keliru dengan beberapa spesies batang kecil seperti Ipomoea dan Fallopia, penting untuk dicatat bahwa bunga C. epithymum sangat kecil, sedangkan bunga spesies Ipomoea besar dan bentuknya seperti lonceng. Selain itu, satu sifat yang paling penting dari C. epithymum adalah bahwa spesies ini hanya memiliki daun yang sangat kecil, seperti sisik, dan tidak berfungsi. Sedangkan Ipomoea and Fallopia memiliki daun yang berfungsi dan ukurannya jauh lebih besar.
Anggota Famili Lain yang Tumbuh di Michigan : Calystegia, Convolvulus, Cuscuta dan Ipomoea.
Penggunaan dalam Bidang Etnobotani: Pada abad pertengahan, penggunaan Tali Putri dalam bidang kesehatan dipercaya ditentukan oleh inangnya. C. epithymum seringkali tumbuh di tanaman Timi. Sehingga, karena Timi dianggap – secara figural, bukan secara harfiah – sebuah tanaman yang panas dan kering, dipercaya bahwa C. epithymum adalah obat karena karakternya yang hangat. Selain itu juga dipercaya bahwa ketika ditanam dan dicampur dengan darah anjing atau tanaman lain, C. epithymum dapat membantu seseorang terjaga dari pengaruh roh jahat.
Informasi Filogenetik: Convolvulaceae diletakkan di dalam ordo Solanales. Solanales dan Lamiales adalah sebuah kelompok monofiletik dalam kladus Asterid 1. Di antara Convolvulaceae, ada 3-4 subfamili yang berbeda. Cuscuta termasuk dalam subfamili Convolvuloideae.
Kutipan Menarik atau Fakta Menarik yang Tidak Disebutkan di Atas: Cuscuta memperoleh nama umum “love vine” karena suku asli Amerika, Pawnee, percaya bahwa untuk urusan memilih jodoh, seorang gadis akan memetik bagian dari tanaman tersebut dan membuangnya ke belakang sambil memikirkan seseorang. Jika keesokan harinya tanaman parasit ini dapat menyambungkan dirinya sendiri, itulah tanda bahwa seseorang tersebut akan menjadi pelamar yang baik. Mungkin sama dengan“He loves me, he loves me not” dalam kultur barat.
***
Nama: Cuscuta epithymum Murray
Famili: Convolvulaceae, keluarga bunga morning glory. Beberapa ilmuan menganggapnya sebagai anggota genus Cuscuta yang membentuk famili lain, yaitu Cuscutaceae.
Nama Umum: Clover Dodder, Lesser Clover Dodder, Lesser Dodder, Thyme Dodder. Nama umum untuk genus Cuscuta adalah Dodder, Love Vine, Angel’s Hair, Tangle Gut, Strangle Vine, Devil’s Gut, Witches’ Shoelaces.

Asal Kata: Dalam Bahasa Latin, Cuscuta berarti Dodder (gemetar). Tetapi, Cuscuta diperkirakan oleh beberapa orang memiliki asal kata Arab: “Kushkut.” Julukan tertentu menunjukkan tanaman yang menjadi tempat tumbuhnya Tali Putri: Thyme (timi). Prefiks Bahasa Yunani “epi“ berarti di atas, dan “thymum” adalah Bahasa Latin untuk thyme.
Sinonim : Cuscuta epithymum Sievers ex Ledeb., Cuscuta epithymum Webb & Berthel., Cuscuta epithymum Thuill.,Cuscuta epithymum Bové ex Choisy
Bentuk yang mudah dikenali:
¬ Tidak berdaun, tanaman parasit merambat yang berwarna kemerahan hingga ungu, biasanya ditemukan berserabut di atas inangnya.
¬ Bunganya kecil berwarnya putih hingga merah muda, bahkan kemerahan.
¬ Herbaseus biasanya hidup kurang dari setahun (annual).
¬ Bijinya sangat kecil dan kasar, berwarna abu-abu kusam atau coklat mengkilat.
Tinggi tanaman: Telah dilaporkan bahwa batang dari sebuah tanaman Tali Putri dapat mencapai panjang 804,7 meter jika inangnya cukup besar.
Subspesies/varietas yang diketahui:
C. epithymum var. alba (J. Presl & C. Presl) Trab.
C. epithymum var. angustissima (Engelm.) Yunck.
C. epithymum var. kotschyi (Des Moul.) Engelm.
C. epithymum var. macranthera (Held. & Sartoni) Engelm.
C. epithymum var. obtusata Engelm.
C. epithymum var. rubella (Engelm.) Trab.
C. epithymum var. sagittanthera Engelm.
C. epithymum var. scabrella Engelm.
C. epithymum var. vulgaris Engelm
Yang sering membingungkan: C. epithymum dapat keliru dengan spesies lain dalam genus Cuscuta. Sembilan spesies Cuscuta lain terdapat di Michigan. Di dunia, C. epithymumis seringkali tertukar dengan Cuscuta europea and Cuscuta epilinum, yang paling dekat hubungan kekerabatannya. Dapat juga keliru dengan morning glory (Ipomoea), khususnya spesies yang kecil-bertangkai.
Habitat: C. epithymum paling umum tumbuh pada timi (Thyme), tetapi mungkin juga menjadi parasit pada tanaman lain, seperti alfalfa. C. epithymum paling sering ditemukan dalam areal pertanian di seluruh daerah iklim sedang dan hangat di dunia. Tetapi, telah dilaporkan juga bahwa tanaman ini dapat tumbuh di daerah tropis seperti Fiji and Tahiti. C. epithymum hidup di seluruh dunia dan banyak habitat. Suhu optimal germinasinya di dalam greenhouse adalah 15º C. di bawah kondisi optimal, spesies ini dapat bertahan hidup ketika musim dingin.
Distribusi Geografis di Michigan: C. epithymum didokumentasikan dari Oceana, Calhoun, Hillsdale, Washtenaw, Macomb, dan St. Clair.
Distribusi Elevasional yang Diketahui: Di pegunungan di Perancis, C. epithymum ditemukan hidup di ketinggian 2000m.
Distribusi Geografis Lengkap: Merupakan tanaman asli dari Eropa, Cuscuta epithymum sekarang dapat ditemukan di seluruh dunia. Di Amerika Utara, tanaman ini ditemukan di USA (CA, CT, IA, KY, MA, MD, ME, MI, MO, MT, ND, NE, NJ, NM, NV, NY, OH, OR, PA, RI, SD, VA,VT,WA,WV,WY) dan Kanada (BC, NB, ON). Cuscuta epithymum diketahui sebagai tanaman yang merajalela–khususnya pada legum, di Eropa dan di seluruh dunia. Tanaman ini telah menyebar ke seluruh dunia, dibawa oleh aktivitas perdagangan biji.
Parasitisme: Parasitisme pada tanaman adalah tipe hubungan simbiosis dimana tanaman memperoleh nutrisi langsung dari tanaman lain. Meskipun tanaman parasit umumnya diketahui tidak memiliki klorofil, beberapa spesies memiliki organ berwarna hijau, membuat mereka autotrof sebagian. Kaitan fisik antara parasit dan inang disebut sebagai ‘haustorium’ dan seringkali menciptakan perlekatan ‘xilem-ke-xilem’. Inang parasit bisa beragam, mulai dari tanaman mikoriza hingga rumput dan tanaman berkayu. Parasit seringkali membuka atau sedikit membuka celah stomatanya, yang memungkinkan terjadinya transpirasi untuk tujuan mengekstraksi nutrisi dari inang. Tanaman parasit dapat juga hemiparasit, maksudnya tanaman tersebut juga melakukan fotosintesis dan dapat bertahan hidup sendiri, atau holoparasit, yang berarti tidak bisa berfotosintesis dan tergantung seluruhnya pada inang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Biasanya tanaman holoparasit tidak memiliki kloroplas.
Deskripsi Bagian Vegetatif: Selama perkecambahan, kecambahnya, masing-masing dengan akar jangkar kecil, mulai aktif membengkok mengelilingi lingkaran, untuk mencari inang. Sekali kecambah menemukan inang, kecambah itu melekat dan memulai untuk membentuk haustoria. Setelah menemukan inang, akar jangkar mati. Diameter batang Cuscuta epithymum kurang 0.4mm dan beragam warnanya mulai merah hingga ungu gelap. Daun yang sangat kecil mungkin muncul, tetapi tidak berfungsi. Cuscuta epithymum adalah tanaman holoparasit dan tidak melakukan fotosintesis.
Mekanisme Memanjat: Batang Cuscuta epithymum membelit menggunakan batangnya dengan orientasi kanan. Meskipun informasi spesifik mengenai mekanisme pemanjatan Cuscuta epithymum tidak ditemukan, informasi berikut menyinggung genus Cuscuta secara umum. Spesies Cuscuta memanfaatkan dua tipe melingkar: satu dimana lingkarannya erat dengan banyak haustorium, dan yang satu lagi dimana lingkarannya longgar dengan sedikit haustorium. Kedua tipe tersebut mungkin ada pada satu individu tanaman. telah diamati bahwa batang Cuscuta jarang membelit lebih dari 3 kali mengelilingi cabang inang tunggal.
Deskripsi bunga: Bunga kecilnya melekat erat, tidak bebas, tingginya 2-3 mm dari dasar ke sinus korolanya, warnanya putih sampai merah muda dan tersusun dalam tandan. Kaliksnya lebih pendek atau sama dengan tabung korola, lobus korolanya berbentuk triangularis dan runcing. Lima stamennya lebih pendek daripada lobus korola, dengan filamen yang lebih panjang daripada anternya. Bakal buahnya bundar, stigmanya berbentuk oblong, stilus dan stigmanya dua kali lebih panjang dari bakal buahnya.
Waktu Berbunga: Pertengahan Juli hingga Akhir September.
Polinator: Cuscuta epithymum mampu melakukan polinasi sendiri ataupun polinasi silang. Banyak spesies insekta yang berbeda dapat berkontribusi dalam polinasi. Suatu penelitian menunjukkan bahwa semut adalah salah satu pollinator utama, sedangkan penelitian yang lain menyatakan bahwa lebah, kupu-kupu, tawon dan insekta yang lain, secara kolektif dari 8 famili, ikut serta dalam proses polinasi ini.
Tipe Buah dan Deskripsi: buahnya bundar, kapsulnya circumscissile (pecah sepanjang garis melintangnya, sehingga ujungnya terpisah seperti penutup), ditutupi oleh korola yang layu. Buahnya biasanya mengandung 4 biji.
Deskripsi Biji: Bijinya sangat kecil, kira-kira panjangnya 1 mm. Bentuknya kasar, bersiku dan bulat telur pipih. Hilumnya pendek, oblong dan melintang. Bentuk bijinya tergantung pada berapa banyak biji yang berkembang bersama, karena biji-bijinya berkembang berdampingan di dalam bakal buah. Satu tanaman Cuscuta epithymum dilaporkan dapat memproduksi 16.000 biji.
Persebaran Biji: Genus Cuscuta pada umumnya digambarkan sebagai tanaman yang tidak beraturan dalam hal pemencaran biji. Tetapi, perkecambahan biji pada sebagian besar tanaman parasit membutuhkan sinyal dari inang yang cocok; sehingga persebaran biji spesies Cuscuta yang sukses seharusnya memastikan kedekatannya dengan inang yang diinginkan.
Perbedaan dengan Spesies yang Lain: Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta europea dengan batangnya yang keunguan dan stamennya yang tidak bebas dan fakta bahwa C. europea tidak tumbuh di Michigan. Cuscuta epithymum dapat dibedakan dari Cuscuta epilinum dengan warna bunganya yang merah muda hingga merah, lobus kaliks yang berbentuk triangular, lobus korola yang tersebar dan termasuk stamen. Meskipun Cuscuta epithymum dapat keliru dengan beberapa spesies batang kecil seperti Ipomoea dan Fallopia, penting untuk dicatat bahwa bunga C. epithymum sangat kecil, sedangkan bunga spesies Ipomoea besar dan bentuknya seperti lonceng. Selain itu, satu sifat yang paling penting dari C. epithymum adalah bahwa spesies ini hanya memiliki daun yang sangat kecil, seperti sisik, dan tidak berfungsi. Sedangkan Ipomoea and Fallopia memiliki daun yang berfungsi dan ukurannya jauh lebih besar.
Anggota Famili Lain yang Tumbuh di Michigan : Calystegia, Convolvulus, Cuscuta dan Ipomoea.
Penggunaan dalam Bidang Etnobotani: Pada abad pertengahan, penggunaan Tali Putri dalam bidang kesehatan dipercaya ditentukan oleh inangnya. C. epithymum seringkali tumbuh di tanaman Timi. Sehingga, karena Timi dianggap – secara figural, bukan secara harfiah – sebuah tanaman yang panas dan kering, dipercaya bahwa C. epithymum adalah obat karena karakternya yang hangat. Selain itu juga dipercaya bahwa ketika ditanam dan dicampur dengan darah anjing atau tanaman lain, C. epithymum dapat membantu seseorang terjaga dari pengaruh roh jahat.
Informasi Filogenetik: Convolvulaceae diletakkan di dalam ordo Solanales. Solanales dan Lamiales adalah sebuah kelompok monofiletik dalam kladus Asterid 1. Di antara Convolvulaceae, ada 3-4 subfamili yang berbeda. Cuscuta termasuk dalam subfamili Convolvuloideae.
Kutipan Menarik atau Fakta Menarik yang Tidak Disebutkan di Atas: Cuscuta memperoleh nama umum “love vine” karena suku asli Amerika, Pawnee, percaya bahwa untuk urusan memilih jodoh, seorang gadis akan memetik bagian dari tanaman tersebut dan membuangnya ke belakang sambil memikirkan seseorang. Jika keesokan harinya tanaman parasit ini dapat menyambungkan dirinya sendiri, itulah tanda bahwa seseorang tersebut akan menjadi pelamar yang baik. Mungkin sama dengan“He loves me, he loves me not” dalam kultur barat.
***
Label:
agriculture,
biology,
plant morphology,
plant parasite


Minggu, 01 Februari 2015
Menjaga Kemurnian Varietas Tomat
Jika beberapa varietas tomat ditanam berdekatan, polen dari varietas yang satu akan membuahi bakal buah dari varietas yang lain dan menyebabkan terbentuknya beberapa atau semua biji hibrid di dalam buah itu. Hal ini biasanya disebut dengan kawin silang. Ketika terjadi kawin silang, buah akan terlihat normal pada saat itu, tetapi bijinya, yang membawa gen dari setiap parental, akan menghasilkan biji yang membawa gen dari setiap parental dan memproduksi keturunan yang beragam pada generasi selanjutnya.
Kata ‘pollinator‘ biasanya digunakan untuk menggambarkan cara polen untuk dapat ditransfer dari bunga yang satu ke bunga dari varietas tanaman yang lain. Pollinator dapat meliputi angin, serangga, getaran mekanik dari bunga yang mekar, dsb. Sehingga pollination menggambarkan transfer polen di antara varietas, yang pada umumnya disebut cross-pollination (kawin silang).
Kata pollenize biasanya digunakan untuk menggambarkan polen dari suatu bunga yang membuahi bunga itu sendiri, sehingga proses ini disebut dengan pollenization, untuk membedakannya dari pollination, yaitu transfer pollen diantara bunga-bunga yang berbeda varietas.
Jika Anda tidak tertarik dalam penyimpanan biji, sebetulnya Anda dapat menghindari kawin silang. Varietas tomat akan menghasilkan buah yang konsisten dengan varietas yang ditanam. Tetapi ingatlah bahwa persilangan pada saat itu akan mempengaruhi biji di dalam buahnya, bukan rasa buah atau strukturnya.
Jika Anda mengusahakan untuk menyimpan biji dan menjaga sebuah varietas murni tanaman tomat, beberapa usaha harus dilakukan untuk menghindari kawin silang. Keseriusan usaha Anda akan tergantung pada pentingnya varietas dan maksud penggunaannya. Jika varietasnya khas dan tersedia secara luas, atau dimaksudkan untuk digunakan di rumah, Anda dapat melakukan kawin silang sebagai sesuatu alternatif yang menarik. Tetapi jika varieras tersebut langka atau dimaksudkan untuk kepentingan distribusi dan merupakan sesuatu yang spesifik, maka kawin silang harus dihindari.
Ingatlah bahwa jika varietas langka dikawin-silangkan, varietas itu akan hilang selamanya. Tidak ada jalan untuk membalik perkawinan tersebut.
Rincian Reproduksi Tomat
Bunga tomat adalah bunga sempurna, yang berarti bahwa bunga tersebut memiliki organ reproduksi jantan dan betina. Keduanya dapat melakukan pollenization tanpa bantuan insekta maupun polen dari bunga yang lain.
Tomat adalah tanaman inbreeding (kawin dengan kerabatnya), tetapi tidak mengalami penurunan kualitas pada generasi selanjutnya. Meskipun tidak direkomendasikan, varietas tomat dapat dipelihara dengan menyimpan bijinya dari satu tanaman tertentu.
Beberapa varietas tomat memiliki stigma yang posisinya berada di luar konus anter dan sangat rentan terhadap polen asing. Varietas modern pada umumnya memiliki stilus yang lebih pendek sehingga dapat melakukan pollenization. Panjang stilus secara genetik telah ditentukan tetapi dapat saja bervariasi tergantung pada kondisi lingkungannya.
Seringkali bunga tomat melakukan pembuahan karena dikunjungi oleh insekta. Hal ini berarti bahwa mungkin saja untuk memperoleh biji yang murni, bahkan ketika varietas tomat lain ada di sekitarnya. Di bawah kondisi normal, sebagian besar tomat memiliki kecepatan kawin silang alami kira-kira 2-5%. Pada kondisi yang sama, dapat juga frekuensinya lebih tinggi sampai 50%. Kejadiannya tergantung pada tipe insekta yang aktif pada area itu, keberadaan dan tipe tanaman yang ditanam bersama-sama, angin, struktur bunga dan waktu bunga tersebut mekar.
Bakal buah tomat yag terletak di dasar bunganya memiliki banyak bakal biji. Bakal biji ini dapat difertilisasi oleh polen dari bunga itu atau dari varietas lain, jika ada bakal biji yang belum difertilisasi. Bakal biji yang telah difertilisasi akan menjadi biji di dalam buahnya, sehingga sebuah buah tomat dapat memiliki biji yang murni dan bisa juga tidak.
Untuk memelihara kemurnian varietas, petani harus mencegah masuknya polen dari varietas lain. Ada tiga teknik dasar untuk mencegah kawin silang: (1) menjaga bunganya dengan barier fisik, (2) menanam tanaman pada satu waktu ketika tanaman tomat yang lain tidak mekar atau tanpa keberadaan insekta, dan (3) memelihara jarak di antara varietas.
Menggunakan Barier Fisik untuk Mencegah Polinasi
Jika Anda ingin meyakinkan diri bahwa biji tomat Anda murni, maka Anda harus menyediakan barier fisik untuk mencegah polen asing masuk. Teknik ini adalah yang paling sering digunakan oleh petani, disebut dengan ‘bagging’ (mengantungi). Teknik ini sangat sederhana tetapi juga terbatas terkait dengan produksi benih.
Untuk ‘mengantungi’ sebuah tomat, berarti bahwa menutupi bunga yang sebelumnya terbuka. Beberapa bahan dapat digunakan. Beberapa menggunakan kantung plastik, kasa, nilon, dan sebagainya. Tergantung pada ukuran kantung yang digunakan, kantung itu harus dipantau dan dibuang setelah proses pollenization sehingga buah tomat dapat tumbuh sampai ukuran maksimalnya tanpa ada penghalang. Setelah membuang kantung, tandai buahnya dengan benang atau tali untuk mengidentifikasi ketika buah itu telah sampai pada keadaan yang cukup dewasa untuk menyimpan biji.
Adalah hal yang sulit untuk mengumpulkan biji dalam jumlah yang besar dengan cara mengantungi. Buah tidak selalu terbentuk di dalam kantung. Suhu yang tinggi dan kurangnya perpindahan mekanik dapat menghalangi pollenization. Kurangnya perpindahan mekanik dapat dengan mudah dibenahi dengan menggoncang tiang penopang kantung.
Jika Anda cukup serius dan ingin menghasilkan biji dalam jumlah yang besar yang murni 100%, Anda dapat membangun kurungan isolasi sebesar yang diperlukan untuk menampung jumlah tanaman.
Mengatur Waktu Pembungaan untuk Menghalangi Kawin Silang
Jika Anda dapat menumbuhkan tanaman pada awal atau akhir musim, bunga tomat akan terlindungi dari perkawinan silang, biji yang murni dapat disimpan tanpa usaha yang khusus. Tetapi cara ini membutuhkan perencanaan yang matang dan tanamlah hanya satu varietas untuk memastikan terjadinya pollenization.
Selain pengaturan waktu berbunga, Anda juga dapat memperoleh manfaat dari penyimpanan buah berdasarkan pada populasi dari insekta yang berperan dalam polinasi. Untuk melakukan teknik ini diperlukan pengetahuan yang memadai mengenai insekta lokal di daerah Anda.
Mengatur Jarak Tanam untuk Menghalangi Kawin Silang
Aturan umumnya adalah semakin jauh Anda memisahkan suatu varietas dari varietas yang lain, semakin kecil kemungkinan terjadinya kawin silang. Para ahli tidak setuju bahwa jarak yang jauh memang diperlukan. Untuk sebagian besar petani yang memiliki lahan terbatas, pengaturan jarak bukanlah langkah yang efektif. Isolasi yang tidak memadai dari musim ke musim akan menyebabkan beberapa kejadian kawin silang alami dan bisa menghasilkan perubahan yang tidak diinginkan pada karakter varietas.
Tidak ada aturan yang sulit dan cepat untuk diikuti dalam melakukan isolasi. Jika Anda berpengetahuan tentang insekta lokal yang berperan dalam polinasi, Anda dapat mendesain sistem yang akan mengurangi kejadian kawin silang alami. Jika Anda tidak punya pengetahuan itu, pedoman berikut mungkin berguna.
Umumnya varietas tomat harus diisolasi setinggi 6-7,5 meter, dan diantaranya harus ada tanaman yang memproduksi pollen. Kegunaan dari penanaman tumpang sari ini adalah untuk mengalihkan insekta menjauh dari tomat. Jumlah kejadian kawin silang akan tergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. Metode pertanian organik pada umumnya menghasilkan lebih banyak insekta polinator daripada area dimana pestisida digunakan secara ekstensif.
Untuk mempertahankan 100% kemurnian biji dengan isolasi jarak, pemisahan yang jauh sangat diperlukan, mungkin 400 meter atau lebih. Tetapi keadaan ini sulit untuk dilakukan. Jika Anda mengandalkan jarak isolasi, akan sangat baik untuk menumbuhkan beberapa tanaman dengan varietas yang sama pada satu baris, dan memanen buah dari tanaman yang lebih dalam.
Sumber: http://faq.gardenweb.com/faq/lists/tomato/2005025852004159.html
Sumber gambar:
1. http://sarahskitchengardens.com/tomato-seed-purity/
2. http://www.bbcgoodfood.com/glossary/tomato
Label:
agriculture,
biological control,
biology,
gardening,
hortikultura,
tomato


Rabu, 14 September 2011
Job Vacancy : SUPERVISOR
AARDWOLF PESTKARE INDONESIA, PT
We are Joint Venture Company, quality leading in our market and providing pest management service so that Clients will enjoy nothing but the best. Please see our Company profile at www.aardwolfpestkare.com . Currently we are looking for the best candidate to join our team as:
SUPERVISOR
Requirements :
Degree of Biology or Agriculture or Plant Disease (S1)
Male, max. 30 years old
GPA min. 3,00
Good leadership
Excellent personality & good communication
Aggressive
Posses driving license (SIM A)
Benefits :
Attractive salary & bonus, medical allowance
Career development & permanent employee
If you match with qualification above, please send your complete CV
including recent photo to:
agung@aardwolf.co.id
We are Joint Venture Company, quality leading in our market and providing pest management service so that Clients will enjoy nothing but the best. Please see our Company profile at www.aardwolfpestkare.com . Currently we are looking for the best candidate to join our team as:
SUPERVISOR
Requirements :
Degree of Biology or Agriculture or Plant Disease (S1)
Male, max. 30 years old
GPA min. 3,00
Good leadership
Excellent personality & good communication
Aggressive
Posses driving license (SIM A)
Benefits :
Attractive salary & bonus, medical allowance
Career development & permanent employee
If you match with qualification above, please send your complete CV
including recent photo to:
agung@aardwolf.co.id
Label:
agriculture,
biology,
plant disease


Langganan:
Postingan (Atom)