Pernah mencoba buah kaktus? Hehe.. Mungkin banyak juga yang belum pernah. Beberapa minggu yang lalu, saya secara tidak sengaja memetik buah kaktus di pagar rumah kos saya. Waktu itu iseng, sambil menunggu pak penjual es buah menyiapkan pesanan saya. Tapi hati-hati, banyak duri di permukaan buahnya, sangat sakit jika masuk ke dalam kulit telapak tangan dan sekaligus tidak mudah untuk mencabutnya satu persatu.
Pohon kaktus yang umum ditanam di Indonesia, bentuknya pipih berduri, berwana hijau. Nah, warna buahnya sangat menarik, yaitu merah menyala. Ini yang kemudian membuat saya tertarik untuk memetiknya.
Ternyata rasanya luar biasa manis. Sekilas mirip dengan buah naga, karena keduanya memang berasal dari satu famili Cactaceae. Kaktus ini, yang juga dikenal dengan nama Opuntia rupanya sudah cukup terkenal di Korea.
Sewaktu saya di Korea, teman lab memberi saya dua bungkus coklat rasa kaktus. Waktu itu saya sempat heran. Mana bisa kaktus dimakan? Ternyata memang bisa, enak pula rasanya.
Meskipun rasa buah kaktus di dalam coklat kaktus tersebut tidak terlalu kuat, tetapi idenya sangat menarik. Tentu saja, bagi orang awam seperti saya, yang tidak pernah berpengalaman dan tidak pernah diajarkan oleh orang tua untuk mengkonsumsi buah kaktus, itu sesuatu yang luar biasa. Tidak heran, produk ini sangat laku di pasaran.
Sekarang bandingkan dengan Hylocerus undatus atau buah naga. Buah ini sudah sangat terkenal, jumlahnya berlimpah dan harganya sudah tidak mahal lagi. Bagi pebisnis dan petani buah, saya rasa buah naga tidak lagi menjanjikan. Saya kira, buah kaktus masih belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Petani buah perlu melirik buah ini untuk diperbanyak dan kemudian menjadi komoditas yang menarik untuk dipasarkan.
Selain itu, ketika ke Hallim Park di Jeju Island, saya melihat beberapa stand yang khusus menjual jus kaktus. Sayangnya saya tidak berkesempatan membeli jus itu, karena waktu yang sangat terbatas dan lamanya mengantri.
Para ilmuan yang berfokus pada bioteknologi tanaman memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan tanaman ini. Bisa dicari cara untuk menghilangkan duri di permukaan buahnya, sehingga petani yang memanen buah ini tak lagi kesulitan atau takut tangannya terluka. Dapat pula menggunakan teknik rekaya genetika untuk memperbesar ukuran buahnya, dengan poliploidi misalnya.
Sekian dulu, selamat berhari Kamis^^.
6 komentar:
Penulis yth,
Menarik sekali tulisan anda...! Apakah kaktus jenis Opuntia yang ada di halaman beberapa rumah di Indonesia bisa dimakan batang muda nya, seperti tanaman kaktus Nopales di Meksiko dan beberapa negara Amerika Latin lainnya yang menjadikan kaktus Nopales sebagai bahan sayuran?
Terima kasih.
Halo Anonim,
Terima kasih sudah mampir ke sini. Hehe. Jujur, tadinya saya tidak tahu apa itu Nopales. Setelah googling, akhirnya saya dapat ilmu baru. Thanks for that... :)
Btw, Opuntia yang ada di Indonesia asal muasalnya dari Amerika. Menurut saya, kalau buahnya aman dikonsumsi, mestinya batang mudanya juga bisa disayur.
Mungkin suatu saat saya juga akan coba bikin Nopales, abis baca resep dari sini nih: http://chanfles.com/comida/nopalitos/ :)
Hi Wina,terimakasih atas informasinya ya? ^^
Aku nemuin nama Opuntia ini dibahan2 kosmetik (facial foam) sebuah produk. Penasaran pengin tau apa itu Opuntia, eh ternyata buah kaktus yaa?? ^^
Sama-sama @note muslimah biasa. Iyaa, buah kaktus..hehe
Wah, bisa di coba buat penelitian nanti nih hehe
Ou, bisa sekali. Kalau jadi mencoba meneliti, tlng share-kan hasilnya ya. Ditunggu! :)
Posting Komentar