Jumat, 20 September 2013
Anemia: Definisi, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahannya
APAKAH ANEMIA ITU?
Anemia terjadi ketika sel darah merah di dalam darah jumlahnya kurang atau sel darah merah tidak memiliki hemoglobin yang cukup. Hemoglobin adalah protein yang memberi warna merah pada darah. Fungsi utama hemoglobin adalah untuk membawa oksigen dari paru-paru ke semua bagian tubuh. Jika seseorang menderita anemia, darahnya tidak membawa oksigen yang cukup untuk didistribusikan ke semua bagian tubuh. Tanpa oksigen, organ dan jaringan tidak dapat bekerja secara optimal. Lebih dari 3 juta manusia di USA mengidap anemia. Wanita dan orang yang memiliki penyakit kronis beresiko paling besar mengidap anemia.
TIPE-TIPE DAN PENYEBAB ANEMIA
Anemia akan terjadi jika:
1. Tubuh kehilangan terlalu banyak darah (pada saat menstruasi, gangguan penyakit tertentu.
2. Tubuh mengalami gangguan dalam memproduksi sel darah merah.
3. Sel darah merah rusak/ hancur lebih cepat daripada kemampuan tubuh memproduksinya.
Beberapa tipe anemia berdasarkan penyebabnya:
A. Iron deficiency anemia (anemia karena kekurangan zat besi). Adalah anemia yang paling sering diderita. Anemia tipe ini terjadi ketika kandungan besi di dalam tubuh kurang untuk membuat hemoglobin. Disebut juga 'iron-poor blood' atau 'tired blood'.
Seseorang memiliki kadar besi yang rendah karena kehilangan darah. Pada wanita, zat besi dan sel darah merah hilang pada saat menstruasi, juga pada saat melahirkan. Wanita juga dapat kehilangan zat besi dan sel darah merah karena tumor pada miometrium (lapisan tengah dinding rahim), yang mengeluarkan darah secara perlahan-lahan. Penyebab lain tubuh kehilangan besi dan sel darah merah meliputi:
1. Maag, polip usus atau kanker usus
2. Penggunaan aspirin secara teratur dan obat penghilang rasa sakit yang lain
3. Infeksi
4. Kecelakaan yang parah
5. Operasi
Memakan makanan yang rendah kadar besinya juga dapat menyebabkan IDA. Daging, daging unggas, ikan, telur dan susu atau makanan yang diperkaya dengan zat besi adalah sumber terbaik zat besi dalam makanan. Kehamilan dapat menyebabkan IDA jika wanita tidak mengonsumsi zat besi yang cukup untuk diri dan bayi dalam kandungannya.
Beberapa orang memiliki cukup zat besi di dalam makanan yang mereka makan, tetapi memiliki masalah dalam penyerapannya karena penyakit, seperti Crohn's disease (penyakit pembengkakan pada saluran cerna) dan Celiac disease (kelainan pada sistem imunitas).
B. Vitamin deficiency anemia, kadar folat atau vitamin B12 yang rendah.
Anemia karena kekurangan vitamin B12. Jenis anemia ini diakibatkan oleh kurangnya kadar B12 di dalam darah. Tubuh memerlukan vitamin B12 untuk membuat sel darah merah dan untuk menjaga agar sistem saraf bekerja normal. Tipe anemia ini terjadi paling sering pada orang yang tubuhnya tidak mampu menyerap vitamin B12 karena kelainan sistem imunitas. Dapat juga terjadi karena gangguan pencernaan.
Seseorang juga dapat mengidap tipe anemia ini jika makanan yang dikonsumsi tidak mengandung vitamin B12 yang cukup. B12 diperoleh dari makanan hewani. Sereal yang diperkaya dengan vitamin B12 juga merupakan alternatif. Suplemen asam folat dalam bentuk pil dapat mengobati anemia ini. Tetapi asam folat tidak dapat mengobati kerusakan sistem saraf karena kekurangan vitamin B12.
Jika mengidap anemia ini, dokter mungkin tidak sadar bahwa seseorang itu tidak mengonsumsi vitamin B12 yang cukup. Kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan mati rasa pada betis dan telapak kaki, gangguan dalam pergerakan, hilang ingatan dan gangguan penglihatan. Pengobatannya tergantung pada penyebabnya. Tetapi cara yang paling mudah adalah dengan mengonsumsi vitamin B12 dalam bentuk pil atau suplemen.
Anemia karena kekurangan folat. Folat juga biasa disebut dengan asam folat, dibutuhkan untuk membuat sel darah merah. Tipe anemia ini bisa terjadi jika seseorang tidak mengonsumsi folat dalam jumlah yang cukup atau jika orang itu memiliki masalah dalam penyerapan vitamin. Dapat pula terjadi karena sedang berada pada trisemester ketiga kehamilan, ketika tubuh membutuhkan folat dalam jumlah banyak. Folat adalah vitamin B yang ditemukan pada makanan seperti sayuran hijau, buah dan kacang kering. Asam folat ditemukan pula pada roti yang diperkaya dengan folat, pasta dan sereal.
C. Anemia yang disebabkan oleh penyakit. Beberapa penyakit dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Sebagai contohnya, anemia secara umum diderita oleh orang yang sakit ginjal. Ginjal tidak dapat memproduksi hormon yang cukup untuk memberi sinyal pada tubuh agar memproduksi sel darah merah. Selain itu, zat besi akan hilang di dalam proses dialisis (pencucian darah yang dilakukan secara teratur oleh penderita gangguan ginjal ).
D. Anemia yang diakibatkan oleh penyakit kelainan pada darah yang diturunkan. Beberapa tipenya adalah sebagai berikut:
a. Sickle cell anemia/ sel bulan sabit. Sel darah merah pada penderita ini keras dan melengkung pada tepinya. Sel-sel ini dapat tertahan di pembuluh darah yang kecil, memblokade aliran darah ke organ tubuh dan sistem pergerakan. Tubuh akan menghancurkan sel bulan sabit dengan cepat. Tetapi produksi sel darah merah yang baru tidak cukup cepat untuk menggantikan sel darah merah yang rusak dan hancur.
b. Thalassemia. Orang yang mengidap penyakit ini memiliki hemoglobin yang lebih sedikit dari orang yang normal. Karena itu, penderita Thalassemia mengidap anemia yang parah.
c. Aplastic anemia. Anemia jenis ini adalah kelainan darah yang jarang dimana tubuh berhenti memproduksi sel darah yang cukup. Semua sel darah; sel darah merah, sel darah putih dan trombosit akan terpengaruh. Kadar sel darah merah yang rendah menyebabkan anemia. Kadar sel darah putih yang rendah menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi. Jika kadar trombosit rendah, darah tidak dapat membeku secara normal. Hal-hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal:
- penyembuhan kanker (kemoterapi/ radiasi)
- paparan bahan kimia beracun (seperti insektisida, cat, dan pembersih rumah tangga)
- obat-obatan (seperti yang digunakan untuk mengobati rematik)
- gangguan sistem imun (lupus)
- infeksi virus
- penyakit turunan
TANDA-TANDA ANEMIA
Anemia butuh waktu untuk berkembang. Di awal, mungkin seseorang tidak akan merasakannya. Tetapi ketika sudah bertambah parah, gejala yang timbul sebagai berikut:
a. lelah/ letih
b. lemah
c. pusing
d. sakit kepala
e. mati rasa atau kedinginan pada tangan dan kaki
f. suhu tubuh yang rendah
g. kulit pucat
h. detak jantung yang cepat atau tidak beraturan
i. nafas pendek
j. sakit pada daerah dada
k. cepat marah
l. tidak dapat mengerjakan tugas kantor/ sekolah dengan baik
APAKAH SAYA PENGIDAP ANEMIA?
Dokter dapat membantu dengan melakukan tes darah yang disebut CBC. Dokter juga akan melakukan uji fisik dan bertanya tentang makanan yang dimakan, obat-obatan yang dikonsumsi dan sejarah kesehatan dalam keluarga. Jika seseorang mengidap anemia, dokter mungkin akan melakukan uji lain untuk mengetahui penyebabnya.
BAGAIMANA MENGOBATI ANEMIA?
Tipe anemia apapun dapat diobati dengan dua cara ini:
1. Menormalkan jumlah sel darah merah dan hemoglobin di dalam darah sehingga tubuh mendapat cukup asupan oksigen.
2. Mengobati penyakit yang menyebabkan anemia.
Pengobatan yang diresepkan dokter akan tergantung dari penyebab anemia. Misalnya, pengobatan untuk anemia sel bulan sabit akan berbeda dengan anemia yang disebabkan kekurangan zat besi atau kekurangan asam folat. Pengobatan mungkin akan termasuk perubahan pada makanan yang dimakan, menambahkan suplemen pada makanan sehari-hari (seperti pil vitamin atau pil yang mengandung zat besi), mengubah obat yang dikonsumsi, atau jika anemia sudah parah, dapat dilakukan transfusi darah atau operasi.
APA YANG AKAN TERJADI JIKA ANEMIA TIDAK SEGERA DIOBATI?
Beberapa tipe anemia mungkin akan mengancam hidup jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Terlalu sedikit oksigen di dalam tubuh dapat merusak organ. Karena anemia, jantung akan bekerja lebih keras untuk mengatasi kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Pekerjaan ekstra ini dapat membahayakan jantung dan bahkan menyebabkan kerusakan jantung.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH ANEMIA?
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah anemia:
1. Memakan makanan yang berkadar besi tinggi:
- sereal/ roti yang diperkaya dengan besi
- hati
- lentil dan kacang-kacangan
- tiram
- tahu
- sayuran hijau berdaun seperti bayam
- daging merah
- ikan
- buah kering seperti aprikot, prun dan kismis
2. Makan dan minum makanan yang membantu tubuh menyerap zat besi, seperti jus jeruk, stroberi, brokoli atau buah-buahan lain dan sayur mayur dengan vitamin C.
3. Jangan meminum kopi atau teh pada saat makan. Minuman ini membuat tubuh sulit untuk menyerap zat besi.
4. Kalsium juga dapat menyebabkan sulitnya tubuh menyerap zat besi. Konsultasikan pada dokter bagaimana cara terbaik agar tubuh mendapatkan kalsium dan zat besi dalam jumlah yang cukup.
5. Pastikan mengonsumsi cukup asam folat dan vitamin B12.
6. Membuat pilihan menu makanan seimbang. Sebagian besar orang yang membuat pilihan makanan yang seimbang dan sehat memperoleh zat besi dan vitamin yang dibutuhkan tubuhnya dari makanan yang mereka makan. Diet dapat menyebabkan anemia.
7. Diskusikan dengan dokter tentang konsumsi pil suplemen zat besi. Jangan mengonsumsi pil ini tanpa konsultasi dengan dokter. Pil ini ada dalam dua bentuk, yaitu Fe2+ dan Fe3+. Bentuk Fe2+ lebih mudah diserap oleh tubuh. Tetapi mengonsumsi pil ini dapat menyebabkan mual, muntah, sembelit dan diare. Efek samping ini dapat diminimalisir dengan cara berikut:
a. Mulai dengan dosis separuh dari yang direkomendasikan. Tingkatkan dosis secara bertahap hingga dosis penuh.
b. Konsumsi pil dengan cara membaginya menjadi dua, misalnya separuh pada saat sarapan, dan separuh pada saat makan malam.
c. Konsumsi pil bersama-sama dengan makanan.
d. Jika suatu jenis pil membawa masalah pada tubuh, konsultasikan dengan dokter untuk mencoba jenis/ merk pil yang lain.
8. Wanita pada usia subur yang tidak sedang hamil, sebaiknya menjalani uji anemia setiap 5 hingga 10 tahun sekali.
9. Wanita pada usia subur yang sedang tidak hamil yang memiliki masalah menstruasi, kelainan penyerapan zat besi dan sudah terdiagnosis anemia, sebaiknya menjalani uji anemia setiap tahun sekali.
10. Mengikuti saran dokter untuk mengobati penyakit penyebab anemia agar anemia tidak semakin parah dan bisa disembuhkan.
BERAPA BANYAK ZAT BESI YANG DIBUTUHKAN SETIAP HARI?
Sebagian besar orang memiliki jumlah zat besi yang cukup di dalam tubuhnya karena mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Tetapi sebagian orang yang lain (seperti menstruasi yang berat, anak kecil yang sedang belajar berjalan, wanita hamil dan atlet perempuan yang menjalani latihan secara rutin) memiliki resiko rendahnya zat besi.
Orang-orang ini perlu melakukan uji kekurangan zat besi. Jika hasil tesnya menunjukkan kadar besi yang normal, mungkin suplemen zat besi akan diresepkan. Pada kasus yang ekstrim, dokter mungkin akan menyarankan iron shots. Beberapa dokter meresepkan pil suplemen zat besi ketika hamil karena beberapa kehamilan tidak diimbangi dengan kandungan zat besi yang cukup. Jika makanan yang dikonsumsi tidak cukup menyediakan zat besi, pil suplemen zat besi dapat membantu.
Sumber: http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/anemia.cfm
Sumber gambar: http://blog.ebinfoworld.com/wp-content/uploads/2011/01/anemia.jpg
Label:
human disease
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Artikel yang bagus untuk jadi referensi, dan pembahasan yang bagus...
Banyak Penyebab anemia yang harus segera diatasi untuk agar kita tidak dapat beraktifitas seperti semua, beberapa cara mengatasi anemia yang dapat jadi referensi untuk anda...
Terima Kasih
Posting Komentar