Oleh W Dale Cramer,dkk.
Genetic Improvement of Tomato, Springer (2012)
Tomat berasal dari Dunia Baru, ketika zona Andean sepertinya menjadi pusat tomat liar. Namun, domestikasi tomat pertama kali dilakukan di Meksiko. Nenek moyang tomat yang paling memungkinkan adalah tomat ceri (Lycopersicon esculentum var. cerasiforme). Berdasarkan Rick (1979a), spesies Lycopersicon berevolusi melalui substitusi gen. Fakta ini berdasarkan pada studi biosistematik Lycopersicon dan spesies yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat yaitu Solanum.
Kultivar-kultivar yang diintroduksi dari Amerika Latin umumnya memiliki stigma yang tidak tersembunyi, sehingga memfasilitasi polinasi silang. Pada tahap selanjutnya, tanaman yang memiliki jumlah buah yang tinggi dan dengan stilus yang pendek pada mulut tabung anter, adalah yang terpilih. Akhir-akhir ini, kultivar dengan stilus yang jauh lebih pendek diketahui dapat melakukan polinasi sendiri yang lebih tinggi frekuensinya.
Catatan pertama tomat di Dunia Lama adalah deskripsi yang dipublikasikan oleh Pier Andrea Mattioli, seorang berkebangsaan Itali di tahun 1554. Sebelum tahun 1800, kultivar Eropa diintroduksi ke Amerika Serikat. Thomas Jefferson di tahun 1781 mendeskripsikan penanaman tomat di Virginia. Kemudian, tomat dibawa ke Philadelpia oleh pengungsi Perancis di tahun 1789 dan ke Massachusetts di tahun 1802 oleh pelukis Italia. Sejak tahun 1800, tomat ditumbuhkan di sebagian besar bagian bumi (Boswell, 1949). Nama ‘tomato’ kemungkinan berasal dari ‘tomatl’ dari lidah orang Nahua di Meksiko.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar